Pada jaman Eyang Sinuwun ke delapan (HB VIII), putri Dalem masih belajar di dalem Kraton sini. Perubahan dimulai pada jaman Sultan ke-sembilan, dimana saudara-saudara perempuan saya lulusan universitas. Baru jaman kalian ini (kelima putri HB 10) yang lulusan luar negeri. Baru kalian juga yang merasakan hidup bersama ayah dan ibu dalam satu rumah. (HB 10, 2015)
Kurang lebih itulah yang diucapkan Ngarso Dalem pada saat makan siang berdua di ruang makan Kraton Kilen beberapa bulan lalu. Aku jadi flashback saat-saat nego alot dengan Bapak Ibu karena enggak mau disuruh sekolah ke luar negeri hahaha. Maklum, saat abege belom mikir terlalu jauh tentang masa depan, taunya cuma udah dalam comfort zone lagi asik sama temen di Jogja.
Naik kelas 2 SMA, Bapak dan Ibu maksa anaknya ini untuk pindah sekolah dari SMA 3 Padmanaba Jogja ke Singapura. Pertimbangan mereka adalah aku harus ambil S1 di luar negri. Sementara kalau lulus SMA dari Jogja akan harus melewati 1 tahun penyesuaian, sedangkan kalau lulus SMA internasional bisa langsung jadi aku enggak kehilangan waktu. Tapi ya namanya abegeh yaaaaah, nolak mentah-mentah karena taunya cuma maeeeeennnn (jadi malu kalo inget).