Mikir-mikir

3 Bulan Terakhir 2017

Sejak Januari tahun 2017 ini, cuma 2-3 bulan aku habiskan di Samoa bersama Mas Noto. Sisanya kuhabiskan di Jogja, membangun Tepas Tandha Yekti dan membantu urusan Keraton yang lain.

Juli lalu, setelah Lebaran, kita sempatkan liburan berdua dan pergi diving di Sulawesi Utara. Diantara jeda menyelam dan menunggu kapal tiba di tempat menyelam berikutnya, kita cuma banyak diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tiba-tiba baru nyadar, dalam satu jam bengong, banyak banget ide-ide tulisan dan potential projects untuk TTY yang muncul di kepala. Trus bingung sendiri, kok ini enggak pernah kejadian kalo pas aku di Jogja?

Kayaknya kalau di Jogja aku lebih banyak bersifat reaktif karena sering diminta menangani pekerjaan dadakan. Akhirnya prioritasku bergeser dan yang muncul adalah survival mode. Pikiranku cuma fokus dengan gimana caranya bisa menyelesaikan kerjaan yang diminta, ditambah dengan kerjaan yang sudah kurencanakan tanpa mengganggu jadwalku ke Samoa.

Sekarang, 2017 tinggal sisa 3 bulan lagi. Aku enggak mau 2017 berakhir seperti dua tahun terakhir, yang penuh niatan yang enggak terlaksana.

Apa yang bisa kulakukan dalam 3 bulan ini untuk bikin momentum yang lebih baik di 2018? 

1. Tentukan tujuan hidup

Bayangin aja kita lagi jalan kaki. Kalo enggak punya tujuan, gimana kita tau kalo kita dah sampe? Apakah hidup kita hanya akan ditentukan kemana situasi hati membawa langkah?

Punya tujuan itu memberikan arah kemana kita harus melangkah. Kalau enggak, yang ada cuma muter-muter di tempat atau target yang terus berubah tiap kali ngadepin tantangan. Bisa jadi kita udah kerja keras, sibuk ini itu tapi tetap enggak ada perubahan. Kenapa? Mungkin karena apa yang sibuk kita kerjakan bukan menuju ke arah yang benar.

Ini yang terjadi dengan programmer-ku dulu: hari ke hari dia sibuk terus, sering sampai lembur. Tapi ketika di-cek, kerjaannya selalu telat. Ternyata tiap hari dia sibuk bantuin kerjaan orang lain. Diminta atau tidak, dia menghabiskan waktu membantu atau sekalian mengerjakan kerjaan orang lain. Masalahnya, dia bukan team leader. Tanggung jawab dia yang utama adalah menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Jadi intinya, waktunya habis untuk mengerjakan hal-hal yang tidak berkontribusi terhadap ukuran kesuksesannya sendiri.

2. Bikin target untuk mencapai tujuan

Penting untuk mengerti kenapa kita pengen menuju kearah tertentu. Ngerti kenapanya akan membantu kita bikin target yang realistis dan akan mendorong kita kalau udah mulai merasa putus asa.

Bikin target yang terlalu muluk malah kemungkinan besar akan bikin kita males untuk memulai. Tujuan tetap harus tinggi, dimana kita perlu usaha yang ekstra untuk mencapainya. Hanya saja, target yang tinggi harus di-breakdown kedalam langkah-langkah yang mudah dicapai.

Penting untuk bikin target pertama yang rendah sehingga kita merasa gampang untuk memulainya. Gunakan momentum itu untuk terus sedikit demi sedikit menumpuk target yang lebih tinggi dan lebih tinggi hingga kita sampai ke tujuan.

3. Ubah kebiasaan untuk mencapai target

Resolusi tahun baru biasanya sudah dilupakan sekitar bulan Februari. Biasanya karena target terlalu muluk atau membutuhkan perubahan gaya hidup yang terlalu drastis. Akhirnya males.

Aku pribadi percaya bahwa kebiasaan yang kurang baik tidak dibentuk hanya dalam semalam, makanya untuk mengubah kebiasaan itu juga butuh proses dan waktu. Perubahan menuju arah yang lebih baik, meski pelan atau sedikit tapi dilakukan secara konsisten akan lebih keliatan hasilnya.

Contoh kebiasaan kurang baik 👇🏼😅

Persiapanku menuju 2018 🙌🏻

1. Tujuan: pengen hidup sehat.

Kenapa? Kita bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri, sehingga harus bisa memprioritaskan self-care. Energi dan waktu kita di dunia ini terbatas, jadi jumlah orang yang bisa kita bantu juga terbatas. Dengan menjaga kesehatan fisik maupun mental, kita bisa mencurahkan hati dan pikiran secara maksimal untuk membantu orang lain.

Target: stop makan setelah jam 8 malam, dan olahraga 30 menit 2 kali seminggu

Daripada ngeset target turun berapa kg, aku lebih memilih mengurangi kebiasaan gentayangan ke ruang makan jam 1 pagi dan menambah kebiasaan yang baik. Harapanku dua perubahan ini bisa mengurangi penyakit yang hinggap dan mengurangi berat badan juga hahaha

2. Tujuan: pengen mengurangi berpikir reaktif dan menambah pikiran strategis

Kenapa? Tepas Tandha Yekti bisa berkembang karena aku banyak pengen bikin ini dan itu. Eksekusi dan operasional harian bisa aku serahkan ke orang lain. Tapi tanpa ide baru, TTY dan aku secara pribadi tidak akan berkembang

Pikiran kreatif dan ide-ide inovatif hanya akan berkembang kalau kita punya waktu untuk sibuk dengan pikiran kita sendiri.

Target: set 1 jam pertama kerja untuk memikirkan project baru dan belajar saying no

Orang minta tolong dan kerjaan yang datang itu enggak akan habis. Selain itu, kalau kita adalah orang yang bisa diandalkan untuk sebuah pekerjaan, maka lain kali orang kalau minta tolong akan selalu ke kita. Waktu kita pun akan habis untuk orang lain dan urusan mereka.

Trus kalau udah gitu, akhirnya terikat di Jogja terus deh enggak bisa ke Samoa setor muka ke suami 😫


Apa yang akan kamu lakukan di penghujung 2017 ini?

6 Comments

  1. Gerhan Surya Nugraha says

    Sangat menginspirasi, terima kasih Gusti Hayu. semoga sukses selalu.

  2. Gusti Hayu, terima kasih sudah menyadarkan saya untuk menyelesaikan resolusi tahun ini, dan sejenak melakukan flash back mengenai karunia Illahi yg telah diberikan. Selama ini saya berhasil sibuk dg aktivitas keseharian dan melupakan ttg semua itu. Menginspirasi, terus menulis ya Gusti.

  3. Pingback: Inspirasi Oktober 2017 | GKR Hayu

  4. Pingback: Kilas Balik 2017 | GKR Hayu

Comments are closed.