Latest Posts

Skincare Diary: Introduction

I mentioned before that I want to start taking better care of myself. Well, it’s been half a year and I’m not doing so well.

I’ve never been diligent in applying skincare or do treatments. For me, spa is an exhausting experience and that 2 hours feels better spent in playing video games.

Therefore, in an effort to hold myself accountable, I am starting a new series for this blog. Journaling my personal story in trying to take better care of myself.

I scrapped my entire skincare routine back in January, so I will be writing a monthly log on what products I use and their effects on my skin. I plan to gradually add new products to my routine, recording my skin reaction for at least 2 weeks before adding another one.

The series will be written in English because of 2 reasons, I need to keep practicing my English and I love buying local skincare on my travels so I would love to share them with global audience.

So that is it for now. I will come back with a post about my skincare diary for the first half of 2018.

Tetep Produktif Meski Lagi Males

Aku bukan tipe orang yang punya ambisi maha wow, tapi sering kepengen bikin ini itu. Dari yang kepengen kurus selama beberapa dekade terakhir enggak kesampaian sampai urusan kerjaan yang perlu menggandeng banyak pihak.

Masalahnya? Aku orangnya males repot. Cakep banget kan? 😂 Yang pernah kerja bareng aku, pasti ngerti kalau aku penganut prinsip “KISS” alias Keep It Simple, Stupid.

Di sisi lain, aku juga bukan tipe yang kerja asal-asalan. Sekali niat ngerjain sesuatu, diseriusin. Invest tenaga ke dalam pekerjaan biar hasilnya enggak bikin malu. Tapi justru hal ini yang akhirnya suka bikin males memulai sesuatu.

Nurutin beberapa tips productivity, ide dan kepinginan aku bikin list dan diurutkan prioritasnya. Hasilnya? Yang top priority pun belom tentu dikerjain 😂

Wajar sih kalau ada hari-hari dimana kita ngerasa males, lagi ‘enggak mood’, nunggu inspirasi. Sementara hari-hari lain kita ngerasa sangat produktif. Akhirnya tanpa sadar menunda kerjaan menunggu datangnya si hari inspiratif itu.

Kaya aku nih, menunggu wangsit datang untuk nulis blog. Hasilnya gak nulis sama sekali berbulan-bulan 🤦🏻‍♀️ Untuk yang sama-sama suka guling-gulingan kalo mau mulai kerjaan, mungkin perlu nyoba yang di-recommend artikel Harvard Business Review ini deh. Read More

Kilas Balik 2017

Ketika blog lain mengevaluasi tahun 2017 di minggu terakhir Desember, saya yang baru sampe Samoa lebih memilih leha-leha sambil main game. Udah eneg banget sama yang berbau kerjaan ataupun nulis, apapun itu yang bukan urusan seneng-seneng.

Tapi tentu saja untuk tau mau ngapain di tahun yang baru, harus mengingat kembali tahun yang baru berlalu. Udah nggak inget ngapain aja selama 2017, akhirnya buka-buka postingan sosmed dan kumpulan foto untuk mengingatkan lagi ngapain aja selama setahun.  Read More

Inspirasi Desember – Menyambut 2018

Begitu masuk Desember, kebanyakan dari blog yang aku ikuti membahas persiapan menuju 2018. Tips nyusun New Year’s Resolution, atau sekian kebiasaan yang harus ditinggalkan.

Rata-rata akhir tahun mendadak orang punya mimpi tahun depan akan berubah drastis. Cuma seberapa banyak dari resolusi yang akan dijalani dan berapa yang malah bikin stres karena enggak dijabanin… lain masalah 😅

Berikut beberapa artikel yang berkesan di bulan Desember ini untuk aku.

4 Keys to Understanding Our Weird, Inconsistent Morality by Rob Henderson. Terakhir-terakhir aku merasa masyarakat Indonesia lebih seneng ngurusin orang lain daripada membereskan dirinya sendiri dulu. Seakan pantas jadi moral police yang langsung menghakimi. Artikel ini memberi insight yang kadang aku lakukan secara tidak sadar. Tapi yang sangat mengena adalah, “In the eyes of others, it’s easy to be bad, and hard to be good”.

How to Actually Come Back from the Holidays Feeling Refreshed by Matt Plummer. Begitu masuk minggu ketiga Desember biasanya aku udah bingung. Antara kepengen liburan dan mengejar kerjaan yang ketinggalan. Jadi suka berganti-ganti antara tipe couch potato dan holiday humbug. Trus kalau masuk Januari baru frustasi “Kemaren liburan ngapain aja sih???”

The Definitive Guide to Setting Successful Goals by Whitney Haldeman. Daripada bikin resolusi tahun baru yang udah gak dipedulikan lagi di awal Februari, mending bikin target selama setahun.

 Apakah kalian punya persiapan khusus menyambut 2018?

Pentingnya Menjaga Kulit Apapun Gendermu

Skincare itu penting apapun jenis kelaminmu. Kita sama-sama cuma dikasih satu badan, jagalah baik-baik. Kanker kulit enggak tanya gendermu apa.

Bulan Desember dimulai dengan kembali ke Samoa setelah 6 bulan di Indonesia, dengan harapan bisa nyantai sedikit beberapa bulan kedepan. Kesibukanku berbeda jauh antara di Samoa dan di Jogja, sebagian besar waktuku di Samoa habis kerja dari rumah. Enggak ada tamu mendadak, enggak ada coffee shop untuk tempat nebeng wi-fi sambil kerja, jadi enggak perlu dandan juga.

Enggak tahu kenapa, pagi-pagi ngeliat kaca abis cuci muka kok kepikiran “Mukaku remuk 😐”. Kusam, banyak jerawat kecil-kecil di T-zone dan jadi banyak flek bekas jerawat di pipi. Terngiang reaksi teman di Jakarta yang enggak ketemu beberapa bulan, “Buset dah. Garis mata lo kenapa dalem banget sekarang???”

Read More

Inspirasi Oktober 2017

Datangnya Oktober cukup mengagetkan, kayaknya bukan cuma untuk aku tapi juga banyak orang lain. Seminggu pertama aku banyak lihat kaca, lihat kamar dan ruang kerja, buka-buka halaman awal journal ku untuk lihat apa yang belum kesampaian.

4 artikel di bawah memberi aku perspektif dan memantapkan diri untuk menempuh tujuan.

Seven 5-Minute Decluttering Projects You Can Accomplish Today by Joshua Becker. Namanya meja kerja dan tasku gampang banget berantakan, apalagi kalau lagi sibuk. Sementara barang berantakan itu jadi sampah visual yang mempengaruhi perasaan dan mood. Sesuai dengan post yang lalu, bersih-bersih sebentar tapi sering bisa membantu kita menjadi lebih baik.

How to Build an Edge: Develop Your Talent Stack by Celestine Chua. Kita punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, dan kombinasi skills yang tepat akan membuat kita menonjol. Aku bukan yang paling pintar, bukan juga ahli marketing maupun komunikasi. Tapi aku punya positioning yang unik di Keraton Yogyakarta, pengetahuan yang cukup tentang budaya dan penggunaan teknologi. Ditambah dengan semangat untuk selalu belajar hal baru, bisa menjadi sebuah nilai lebih.

If You Can’t Find a Spouse Who Supports Your Career, Stay Single by Avivah Wittenberg-Cox. Sekarang ini semakin banyak suami yang senang istrinya punya karir sukses. Tapi itu hanya berlaku selama kesuksesan sang istri tidak mengganggu karir sang suami. Membolehkan istri bekerja, bukan berarti suami akan ikut membantu pekerjaan rumah tangga. Sehingga seringkali pilihan bagi perempuan hanya mencari suami yang sangat suportif atau tidak sama sekali.

10 Reasons Why Traveling is the Best Form of Education by Nabin Paudyal. Dunia itu luas dan belajar tentang budaya lain akan membuka wawasan kita. Jarang orang yang suka traveling itu berpikiran sempit. Mengalami budaya secara langsung, mendatangi tempat bersejarah secara langsung, akan memberikan pengertian baru dalam diri kita. Tidak semua yang tertulis dalam buku dan media itu sesuai dengan kenyataan. Jangan jadi orang yang kurang piknik.

3 Bulan Terakhir 2017

Sejak Januari tahun 2017 ini, cuma 2-3 bulan aku habiskan di Samoa bersama Mas Noto. Sisanya kuhabiskan di Jogja, membangun Tepas Tandha Yekti dan membantu urusan Keraton yang lain.

Juli lalu, setelah Lebaran, kita sempatkan liburan berdua dan pergi diving di Sulawesi Utara. Diantara jeda menyelam dan menunggu kapal tiba di tempat menyelam berikutnya, kita cuma banyak diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tiba-tiba baru nyadar, dalam satu jam bengong, banyak banget ide-ide tulisan dan potential projects untuk TTY yang muncul di kepala. Trus bingung sendiri, kok ini enggak pernah kejadian kalo pas aku di Jogja?

Kayaknya kalau di Jogja aku lebih banyak bersifat reaktif karena sering diminta menangani pekerjaan dadakan. Akhirnya prioritasku bergeser dan yang muncul adalah survival mode. Pikiranku cuma fokus dengan gimana caranya bisa menyelesaikan kerjaan yang diminta, ditambah dengan kerjaan yang sudah kurencanakan tanpa mengganggu jadwalku ke Samoa.

Sekarang, 2017 tinggal sisa 3 bulan lagi. Aku enggak mau 2017 berakhir seperti dua tahun terakhir, yang penuh niatan yang enggak terlaksana.

Apa yang bisa kulakukan dalam 3 bulan ini untuk bikin momentum yang lebih baik di 2018?  Read More